Postingan

Mental Health

Sebuah renungan (atau bukan?) sebelum tidur.  Banyak isu mengenai kesehatan mental belakangan ini. Aku sadar karena dokter yang notabene terfokus pada kesehatan fisik pun sudah mulai aware  tentang hal itu: kesehatan mental mempengaruhi (tepatnya, saling memengaruhi antara) kesehatan fisik. Ada orang yang tekanan darahnya selalu tinggi, ternyata pikirannya tak karuan. Dan dengan olah pernapasan dan rutin jalan kaki, pikirannya mulai tenang dan bisa diatur. Demikian dengan darah tingginya.  Aku tak tahu, apakah definisi mental itu sama dengan ruhani? Mari bahas, tapi nanti saja. Masih ada stigma bahwa mental yang sedang sehat adalah karena kurang ibadah (tapi tidak mempersoalkan kesehatan fisiknya), atau yang lebih parah lagi, karena malas. Jika Anda adalah salah satu orang yang punya stigma seperti ini, tolong jangan pernah ucapkan kepada orang yang sedang terseok-seok, karena barangkali mentalnya sudah lemah dan pernyataan seperti itu bisa mengakibatkan hal yang tak diin...

Litlle Viking - Future

  さぁ行こう もう振り返らない このまま あてなど無くていい Saa yukou, mou furikaeranai Kono mama, atenadonakute ii Ayo beranjaklah, tanpa menoleh lagi ke belakang Walaupun tanpa arah, tak apa tetap melangkah   夢みるような夢は欲しくない Yume miru youna yume wa hoshikunai  ‘Ku tak ingin bermimpi yang hanya sebatas mimpi   流れ行く星にかけた願いはひとつ 枯れる事のない強さを下さい どこまでも続いてゆくこのみちを 歩き続けてゆくしかない Nagareyuku hoshi ni kaketa negai wa hitotsu Kareru koto no nai tsuyosa o kudasai Doko made no tsudzuite yuku kono michi o  Aruki tsudzukete yuku shika nai... Kugantungkan satu saja harapanku kepada bintang yang terjatuh: Berikan aku kekuatan yang tak lekang oleh apapun Tiada pilihan untuk berhenti, Selain melangkah kemana pun jalan ini mengarah   ...   幸福に 理由なんかいらない 悲しみは 想像から始まる Koufuku ni, riyuu nanka iranai Kanashimi wa, souzou kara hajimaru Rasanya, tak perlu alasan untuk berbahagia (Karena) penderitaan berasal dari imaji dalam benak   また探せばいい どこかにあるわ Mata sag...

Open Source dan Kebebasan (Linux ver.)

Tahun 2025 menjadi tahun keempat aku serius menggunakan Linux untuk desktop, meski selalu gatal untuk melakukan distro-hopping. Bila ditanya kapan pertama mengenal Linux, jawaban melayang ke 2008 (atau 2009? Lupa) ketika aku mengoprek komputer yang "asing" bagiku di salah satu bimbingan belajar. Waktu itu, Ubuntu menjadi distro pertama yang kusentuh dengan GNOME bawaannya. Namun sayangnya saat itu masih belum tidak bisa terlalu ngoprek karena tak punya komputer sendiri. Satu rumah hanya satu komputer, dan jika rusak, diomeli seisi rumah. Windows XP! Dan majulah ke 2020, aku mulai mengoprek lagi Linux ketika sudah ada komputer yang terpisah dari komputer utama. Tiga bulan pertama, Ubuntu. Selanjutnya, Linux Mint. Kemudian, Arch Linux. Manjaro, Tumbleweed, antiX, Fedora, sampai FreeBSD kucoba, dan semuanya diinstal secara bare metal. Namun, dari semua instalasi itu, yang awet adalah OpenSUSE Tumbleweed yang kuinstal juga di MacBook Pro 2011 yang terus kupakai sebelum akhirnya b...

Under the blue sky

Gambar
    Jikalau saat ini kukembali menoleh ke belakang, di sana… Kulihat masa depan yang kukejar masih ada di sana Di dalam hatiku, ada sesuatu hal yang begitu berharga Kumemohon kepada sang langit biru Dan awan yang bergulir Under the blue sky Dari hari sewaktu kita melukis mimpi itu Semoga tak terbangun darinya, Dan juga ia pun tak terhenti  Under the blue sky Ayo kita arungi dengan langkah yang berkilau Melanjutkan perjalanan tak berujung ini Seluruh kalimat yang keluar dari mulut kita Berubah menjadi kekuatan yang sesungguhnya Bahkan kesedihan yang tak larut oleh air mata Mampu kau leburkan, dengan sihirmu Yang disebut sebagai “kebaikan hati” Under the blue sky Kelak kalimat yang kita silih beri Sembari menjelema menjadi nyata, Sembari mengayomi kita... Under the blue sky Kemudian waktu yang terhubung dengan masa depan Mulai bergerak Kini pun Under the blue sky Dari hari sewaktu kita melukis mimpi itu Semoga tak terbangun darinya, Dan juga ia pun tak terhenti  Under ...
Dalam 30 tahun perjalanan hidupku, aku telah bertemu dengan banyak orang. Setiap mereka memberikan warna pada diriku dan membuatku menjadi diriku yang sekarang. Bagai cat dalam lukisan, yang setiap goresannya berakhir indah. Namun, ada kala dimana ego diri menutupinya dan meluruhkan warna-warna itu. Menjadi warna yang tak karuan, tak kukenal lagi siapa yang memberikan warna itu. Membesarnya ego itu semakin melarutkan warna-warni indah itu menjadi bercampur tak karuan, terlihat seperti hitam kelabu. Dan demikian hari-hari itu kulalui. Hari demi hari adalah kelabu, tanpa kusadari. Dan, ada diantara mereka yang tak hanya ikut menggoreskan warna, juga memancarinya dengan cahaya dengan warna yang telah mereka goreskan. Yang kelabu kembali nampak merona. Walau telah kelabu, berkat cahaya tersebut nampak kembali sayup-sayup garis-garis warna itu, yang perlahan mengingatkanku siapa pelukisnya.  Dan semoga, mereka berkenan menerima salam dari si pelupa ini, dan berkenan memaafkan dan kembal...

Untuk apa bekerja?

Terlintas pikiran yang singkat, namun mengena, "buat apa bekerja?" Ini hanya tulisan singkat menjelang tidur, dan menghadapi hari pertama kerja dalam seminggu. Termenung sejenak, tak ada masalah bekerja dengan niatan untuk mencari uang. Namun, jika niatan berhenti di situ, bukannya tak mungkin kelak niatan kita "di-challenge". Entah, namun ditantang dalam berbagai bentuk yang tak terbatas pada, perasaan tak pernah cukup, atau beragam rasa ketakutan.  Temanku, putra dari guruku, pernah dalam masa tersulit pekerjaan (dan kebetulan satu tim) berkata untuk meniatkan pekerjaan untuk memudahkan hidup orang lain. Dan di kala seperti itu, aku yang baru bekerja beberapa saat pun tak mengerti perkataan itu. Boro-boro berpikir seperti itu, kerja saat itu saja rasanya ingin segera kabur. Selang hitungan tahun, kutemukan benang merahnya belakangan ini. Tanpa ada niatan sombong, saya senang membantu berbagai hal yang saya juga sama-sama senang melakukannya dan diniatkan agar oran...

Ashita wa Kitto hare ni narimasu.

Gambar
And though it's darker than December What's ahead is a different colour Sepatah lirik dari lagu yang sudah lama terlupakan. Kalimat yang optimis di masa mendatang, nostalgia yang membangkitkan semangat seperti sedia kala, dalam waktu-waktu ceria dan semangat. Ditemani parfum kecil Coronado Cherry yang cocok dengan era lagu itu, semoga bisa menjadi pembangkit dalam hari-hari yang sulit, pengingat akan datangnya hari yang indah. When you're close to tears remember Someday it'll all be over One day we're gonna get so high Demikian tulisan amat singkat ini. Belakangan, aku lebih suka menulis di blog ketimbang di media sosial. Semangatnya beda, soalnya. Semangat, kawan!