Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Open Source dan Kebebasan (Linux ver.)

Tahun 2025 menjadi tahun keempat aku serius menggunakan Linux untuk desktop, meski selalu gatal untuk melakukan distro-hopping. Bila ditanya kapan pertama mengenal Linux, jawaban melayang ke 2008 (atau 2009? Lupa) ketika aku mengoprek komputer yang "asing" bagiku di salah satu bimbingan belajar. Waktu itu, Ubuntu menjadi distro pertama yang kusentuh dengan GNOME bawaannya. Namun sayangnya saat itu masih belum tidak bisa terlalu ngoprek karena tak punya komputer sendiri. Satu rumah hanya satu komputer, dan jika rusak, diomeli seisi rumah. Windows XP! Dan majulah ke 2020, aku mulai mengoprek lagi Linux ketika sudah ada komputer yang terpisah dari komputer utama. Tiga bulan pertama, Ubuntu. Selanjutnya, Linux Mint. Kemudian, Arch Linux. Manjaro, Tumbleweed, antiX, Fedora, sampai FreeBSD kucoba, dan semuanya diinstal secara bare metal. Namun, dari semua instalasi itu, yang awet adalah OpenSUSE Tumbleweed yang kuinstal juga di MacBook Pro 2011 yang terus kupakai sebelum akhirnya b...